BATULICIN – Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat perlindungan perempuan dan anak melalui penyelenggaraan Bimbingan Teknis (Bimtek) Relawan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA). Kegiatan yang berlangsung di Batulicin pada Selasa (9/9/2025) ini diikuti oleh 120 peserta dari 12 kecamatan se-Kabupaten Tanah Bumbu.
Bimtek SAPA tahun ini menjadi langkah nyata Pemkab Tanah Bumbu dalam mewujudkan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA), dengan fokus pada penguatan kapasitas relawan sebagai ujung tombak pemberdayaan masyarakat.
Relawan Sebagai Garda Terdepan
Bupati Tanah Bumbu, Andi Rudi Latif, dalam sambutannya yang dibacakan Plt Asisten Pemerintahan dan Kesra, M. Putu Wisnu Wardhana, menegaskan bahwa keberadaan relawan sangat penting dalam mendukung visi besar daerah.
“Kehadiran relawan sangat penting karena mereka berada paling dekat dengan masyarakat. Mereka mampu merespons cepat berbagai persoalan seperti stunting, kekerasan terhadap perempuan dan anak, hingga perundungan,” ujarnya.
Bupati menekankan bahwa perempuan dan anak merupakan aset masa depan yang harus dilindungi sekaligus diberdayakan. Melalui relawan SAPA, masyarakat diajak berkolaborasi menciptakan lingkungan yang lebih aman, ramah, dan peduli terhadap kelompok rentan tersebut.
Sinergi Pemerintah dan Masyarakat
Relawan SAPA dipandang sebagai mitra strategis pemerintah daerah dalam mengimplementasikan program-program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
Bupati berharap sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha semakin kuat sehingga target pembangunan desa dan kelurahan ramah perempuan serta peduli anak dapat terwujud secara nyata.
Program Prioritas
Kepala Dinas DP3AP2KB Tanah Bumbu, Erli Yuli Susanti, menyampaikan bahwa Bimtek Relawan SAPA merupakan salah satu program prioritas Bupati Andi Rudi Latif dalam bidang pemberdayaan perempuan dan anak.
Menurutnya, program ini menyatukan komitmen serta sumber daya dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, masyarakat, dunia usaha, dan desa. Tidak hanya untuk perempuan dan anak, tetapi juga mencakup penyandang disabilitas serta anak muda kreatif yang perlu ruang untuk berkembang.
“Tujuan utama Bimtek ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan relawan SAPA dalam mengimplementasikan konsep Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak. Kami ingin membangun kepedulian bersama agar upaya perlindungan dan pemberdayaan perempuan serta anak bisa lebih maksimal di seluruh wilayah Tanah Bumbu,” jelasnya.
Dua Tahap Pelaksanaan
Bimtek diikuti oleh 120 peserta dari 12 kecamatan, yang dibagi dalam dua tahap. Setiap tahap melibatkan enam kecamatan, dengan durasi pelatihan selama dua hari.
Dalam pelatihan ini, para relawan mendapatkan materi mengenai strategi pencegahan kekerasan, pendampingan bagi korban, penguatan peran keluarga, hingga edukasi tentang kesetaraan gender.
Membangun Desa yang Inklusif
Melalui kegiatan ini, Pemkab Tanah Bumbu berharap tercipta desa dan kelurahan yang inklusif, ramah terhadap perempuan, peduli anak, serta mampu melindungi kelompok rentan.
Komitmen tersebut sejalan dengan agenda nasional yang menempatkan perlindungan perempuan dan anak sebagai salah satu indikator penting dalam pembangunan berkelanjutan.
Bupati Andi Rudi Latif melalui sambutannya juga mengingatkan bahwa pembangunan manusia tidak hanya diukur dari aspek ekonomi, tetapi juga dari bagaimana sebuah daerah mampu melindungi dan memberdayakan warganya secara adil.
Harapan ke Depan
Dengan adanya Bimtek Relawan SAPA, diharapkan lahir relawan-relawan yang terampil, peka terhadap masalah sosial, dan mampu menjadi penggerak perubahan di desa masing-masing.
“Relawan SAPA adalah perpanjangan tangan pemerintah di tingkat akar rumput. Mereka yang akan memastikan bahwa setiap perempuan dan anak mendapatkan haknya untuk hidup aman, sehat, dan bermartabat,” pungkas Putu Wisnu Wardhana.