Batulicin (23/05)- Menghambat lalulintas Pekerja Seks Komersial (PSK) Operasi Yustisi kependudukan harus digalakkan, bersama instansi terkait seperti Dinas Kependudukan dan Catatan sipil, Satpol PP dan aparat keamanan dari TNI/Polri, dalam satu tim tekhnis. Demikian disampaikan Dandim 1022 Tanah Bumbu Letkol Inf Mustakim, saat jumpa pers terkat pembubaran lokalisasi (20/05) di kediaman Bupati Tanah Bumbu (Tanbu) kemarin.
![]() |
Courtecy www.harapanrakyat.com |
Momentum bulan puasa ini lanjut Dandim, merekayang berprofesi sebagai germo akan pulang kampung (mudik) demikian juga dengan PSK yang nantinya juga akan di pulangkan ketempat asalnya.Peran aktif dari Dinas Kependudukan & Catatan Sipil harus mendata, sehingga Lebaran selesai kalau balik lagi ke Tanbu harus di cekal dan dikembalikan ke Habitatnya.
“Seperti Operasi Yustisi bersifat kependudukan harus digalakkan bersama pihak terkait dan masyarakat. Karena bila tidak ada tindakan pencegahan maka akan terulang lagi. Agar tidak ada lagi berprofesi demikian maka harus dimonitor oleh Tim Tekhnis yang dibentuk”,saran Dandim.
Penutupan lokalisasi seperti yang diamanatkan Bupati ujar Dandim, sudah cukup jelas dan harus didukung. Jangan sampai pada saat pembersihan Lokalisasi nanti, terjadi anarkis, tapi harus secara damai. Aspirasi dari para Toko Masyarakat harus didengar, bersama Pemerintah Daerah serta aparat keamanan juga harus duduk bersama.
Pada kesempatan tersebut Dandim memperingatkan, terkait aktivitas perhotelan dengan modus hiburan, pihaknya sudah mengamati, walaupun tidak ada tempat diskotik tapi ada penyelewengan prostitusi. “kami juga mengamati dan memantau keterlibatan anggota TNI yang ikut terlibat dalam kegiatan hiburan malam”,pungkasnya.(yan)