Type Here to Get Search Results !

H. Amir Siap Hibahkan Tanah Untuk Jembatan Batulicin - Kotabaru


Batulicin – (17/05) - Keinginan pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) dan Kabupaten Kotabaru membangun Jembatan yang menghubungkan daratan pulau kalimantan dan pulau laut, yang menelan dana senilai Rp 3,6 triliun direspon baik oleh seorang Pengusaha kawakan, H. Amir dengan menghibahkan tanahnya untuk kepentingan umum.

H Amir
Menurut Pengusaha Emas Hitam ini, pembangunan jembatan yang menghubungkan dua kabupaten tersebut sudah sangat didambakan masyarakat setempat demi mempercepat pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan di dua kabupaten. “Untuk itu saya bersedia menghibahkan tanah saya kepada pemerintah sepanjang tanah tersebut bagian dari akses jalan jembatan yang akan dibangun nantinya,” imbuhnya.

"Kalau memang jembatan itu berada di kersik putih, saya siap menghibahkan tanah saya berapapun panjangnya yang diperlukan pemerintah, apalagi itu kepentingan publik," Kata H. Amir ketika ditemui wartawan di atas kapal pesiarnya bernama HANS, buatan italy dengan harga pantastis Rp 85 milyar, yang sempat mampir di perairan Pagatan Kecamatan Kusan Hilir.

Dilanjutkanya jika pemerintah menempatkan jembatan tersebut di kersik putih, tidak perlu lagi mengeluarkan dana untuk pembebasan tanah, seberapa luas dan panjang akan  disumbangkannya untuk akses jembatan.  

Namun yang dimasksud bukan jembatan dibangun diatas tanahnya, tapi jalan menuju jembatan. Seperti contoh jembatan suramadu, jembatan hanya dibibir pantai tapi untuk dapat menuju akses jalan raya, diperlukan lahan lebar dan panjang.

H Amir mendukung jika titik pembangunan jembatan di kersik putih karena sangat tepat dibanding lokasi lainnya, sebab sangat berdekatan dengan wilayah Tanjung Serdang Kotabaru. Apalagi letak tanah yang ingin dihibahkannya pada pemerintah, tanjungannya menjorok keluar, sehingga lebih dekat dibanding dengan lokasi lainnya. Dengan demikian anggaran yang diperlukan lebih hemat. 

"Saya kira jarak antara tanjung serdang dengan kersik putih lebih pendek, bahkan pembiayaan bisa lebih ditekan, bayangkan kalau tadinya diperkirakan panjang jembatan 6 kilometer, sementara ada yang lebih pendek 4,5 kilometer misalnya, kenapa tidak diambil yang lebih pendek, kan itu mengurangi biaya, kalau sampai selisih 1,5 kilometer, berapa dana terbuang, 1 tiang itu berapa Miliar uangnya...?," Tegas H Amir.


Masih dikatakannya, selain itu terminal Kersik Putih juga sangat dekat hanya berjarak 1 kilometer dari jembatan, ini sangat menguntungkan pengguna jembatan nantiny. Mereka tidak perlu lagi mengeluarkan ongkos lebih, cukup berjalan kaki menuju terminal jika mereka mau ke Banjarmasin dan ke Hulu Sungai, ataupun ke Kalimantan Timur, cukup ke terminal Kersik Putih Batulicin.

Salah satu tokoh pemuda Tanbu H. Syahrul juga mengungkapkan, pembangunan jembatan yang menghubungkan pulau kalimantan, Kotabaru-Tanbu, perlu diberikan apresiasi sehingga percepatan pembangunan dapat terwujud, apalagi ada masyarakat yang bersedia menghibahkan tanahnya untuk akses jalan sangat kita dukung sehingga pemerintah tidak terlalu terbebani dengan pembebasan tanah.

"Saya sangat mendukung masyarakat yang ikut berpartisifasi menyumbangkan tanah mereka untuk kepentingan publik, apalagi jembatan ini merupakan kebanggaan masyarakat kalsel," ungkap H. Syahrul.

Senada juga dikatakan oleh salah seorang panitia penuntut Kabupaten Tanbu H. Amin, disarankannya jika pemerintah menyetujui lokasi jembatan berada dikersik putih, salah satu dampaknya adalah mengurangi kemacetan diwilayah perkotaan dan pemerataan pembangunan.

Sebab di Kersik Putih adalah daerah tidak padat penduduk, juga masyarakat Tanbu terutama dari Satui pagatan dan sekitarnya yang ingin ke kotabaru tidak jauh, begitu juga batulicin dan wilayah lainnya, karena posisinya berada ditengah-tengah. Tapi itu sekedar pertimbangan, yang pasti tentu ada kajian tekhnis yang ahli untuk menentukan lokasinya, yang disiapkan oleh Pemerintah. (yan)