BATULICIN – Sebanyak 30 pelaku usaha mikro dari berbagai kecamatan di Kabupaten Tanah Bumbu mengikuti Pelatihan Akses Permodalan, yang digelar Dinas Koperasi Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian (Diskumdagri) Tanah Bumbu bekerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Tanah Bumbu. Kegiatan ini berlangsung di Hotel dan Resort Medina, Pagatan, Kecamatan Kusan Hilir, pada Senin (21/7/2025).
Pelatihan ini merupakan bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu (Pemkab Tanbu) dalam mendorong kemajuan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Hal ini sejalan dengan arahan Bupati Tanah Bumbu, Andi Rudi Latif, agar pemerintah daerah hadir memberikan solusi atas tantangan utama yang dihadapi pelaku usaha mikro, yakni akses terhadap permodalan.
Fokus pada Akses Permodalan
Kepala Bidang Koperasi dan Usaha Mikro Diskumdagri Tanah Bumbu, Rhani Patih, menjelaskan bahwa kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan pemahaman pelaku usaha mengenai berbagai skema pembiayaan yang bisa mereka akses, baik melalui lembaga keuangan formal maupun program pemerintah.
“Modal merupakan salah satu tantangan terbesar yang dihadapi pelaku UMKM. Banyak yang memiliki potensi dan ide usaha, namun terkendala dalam hal pembiayaan. Melalui pelatihan ini, kami memberikan informasi, pemahaman, dan solusi, salah satunya lewat program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank Kalsel,” ungkap Patih.
Patih menambahkan, pelatihan ini mendapat sambutan hangat dari para peserta. Sebanyak 30 pelaku usaha mikro hadir dengan antusias, membawa semangat besar untuk mengembangkan usahanya agar lebih maju dan berdaya saing.
Hadirkan Narasumber Ahli
Untuk memperkaya wawasan peserta, pelatihan menghadirkan dua narasumber utama, yaitu:
-
Haidir Ansari dari Balai Pelatihan Koperasi dan Usaha Kecil Banjarbaru, Kalsel, dan
-
Nina Alfina, Kepala Cabang Pembantu Bank Kalsel Pagatan.
Dalam paparannya, Nina Alfina memberikan penjelasan rinci terkait proses pengajuan pembiayaan melalui program KUR. Ia menjelaskan tentang syarat administratif yang perlu dipenuhi, teknis pengajuan, hingga mekanisme pencairan dana. Dengan pemahaman ini, diharapkan para pelaku usaha mikro tidak lagi merasa kesulitan atau ragu dalam mengakses fasilitas kredit perbankan yang memang dirancang untuk mendorong UMKM.
Sementara itu, Haidir Ansari menekankan pentingnya transformasi digital dan peningkatan kapasitas usaha. Menurutnya, pelaku usaha tidak cukup hanya mengandalkan modal, tetapi juga harus memiliki pengetahuan manajerial yang baik.
“Pelaku UMKM harus mulai melek digital, terbiasa dengan pembukuan keuangan, serta mampu mengelola modal dengan tepat. Selain itu, peningkatan nilai produk juga penting, mulai dari kualitas, inovasi, hingga pengemasan yang menarik agar dapat bersaing di pasar modern,” ujar Haidir.
Ia juga mendorong peserta untuk aktif melakukan pemetaan modal usaha, sehingga penggunaan dana bisa lebih efektif dan mampu menghasilkan pertumbuhan usaha yang berkelanjutan.
Antusiasme Peserta dan Dampak Positif
Para peserta pelatihan mengaku mendapat banyak manfaat dari kegiatan ini. Selain mendapatkan pemahaman tentang akses pembiayaan, mereka juga memperoleh wawasan baru mengenai strategi pengembangan usaha, manajemen keuangan, hingga pemasaran produk di era digital.
Bagi sebagian besar pelaku usaha mikro di Tanah Bumbu, pelatihan ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan kapasitas mereka. Tidak sedikit yang sebelumnya merasa kesulitan mengurus administrasi perbankan, kini lebih percaya diri untuk mengajukan pembiayaan formal.
Komitmen Pemkab Tanah Bumbu
Melalui kegiatan ini, Pemkab Tanah Bumbu menunjukkan komitmennya dalam mendorong UMKM agar naik kelas. Tidak hanya memberikan akses terhadap modal, tetapi juga membekali mereka dengan kemampuan manajerial, literasi keuangan, serta strategi pemasaran yang relevan dengan kebutuhan pasar saat ini.
“Harapan kami, para pelaku usaha yang mengikuti pelatihan ini dapat memanfaatkan ilmu yang didapat. Dengan begitu, mereka bisa mengembangkan usaha, membuka lapangan kerja, serta berkontribusi terhadap perekonomian daerah,” tambah Rhani Patih.
Kegiatan ini juga menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah daerah, lembaga keuangan, dan lembaga pelatihan dalam mendukung keberlanjutan UMKM di Tanah Bumbu. Dengan bekal pengetahuan dan akses permodalan yang lebih luas, pelaku usaha mikro diharapkan mampu tumbuh lebih kuat, inovatif, dan berdaya saing di tengah persaingan ekonomi global.