Type Here to Get Search Results !

LOSIDA Diresmikan: Tanah Bumbu Mantapkan Langkah Kelola Sampah Organik

0


BATULICIN
– Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu semakin menunjukkan keseriusannya dalam menangani persoalan sampah, khususnya sampah organik rumah tangga. Hal ini ditandai dengan peresmian kawasan Lodong Sisa Dapur (LOSIDA) di Taman Papadaan, Desa Gunung Besar, Kecamatan Simpang Empat, Selasa (15/7/2025).

Peresmian kawasan LOSIDA tersebut tidak sekadar seremonial, melainkan langkah nyata pemerintah daerah dalam menghadirkan solusi jangka panjang terhadap pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Acara ini juga dirangkai dengan Sosialisasi Inspiratif Gerakan Aksi Pilah Sampah (SIGAP), bertepatan dengan peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025.

Lingkungan Bersih, Hak dan Tanggung Jawab Bersama

Bupati Tanah Bumbu, Andi Rudi Latif, melalui Asisten Administrasi Umum Hj. Narni, dalam sambutannya menekankan bahwa menjaga lingkungan bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab kolektif seluruh lapisan masyarakat.


 

“Lingkungan yang bersih dan sehat adalah hak setiap warga negara, dan juga menjadi tanggung jawab kita bersama,” ujar Narni.

Menurutnya, persoalan sampah saat ini tidak lagi hanya identik dengan kawasan perkotaan. Desa pun kini menghadapi tantangan yang sama, sehingga dibutuhkan strategi yang inovatif dan berkelanjutan dalam pengelolaan sampah.

LOSIDA, Simbol Komitmen Baru

Peresmian kawasan LOSIDA, lanjut Narni, adalah simbol nyata dari komitmen Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu dalam menciptakan desa yang bersih, sehat, dan mandiri dalam mengelola sampah organik.

“Hari ini, kita meresmikan kawasan LOSIDA sebagai simbol komitmen kita dalam menciptakan desa yang lebih bersih, sehat, dan mandiri dalam pengelolaan sampah,” tegasnya di hadapan peserta acara.


Program LOSIDA diharapkan bisa menjadi solusi untuk menekan jumlah sampah organik yang masuk ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS). Dengan memanfaatkan teknologi sederhana, yaitu wadah fermentasi sisa dapur, masyarakat dapat mengolah sampah organik di tingkat rumah tangga.

Pada kesempatan ini, dipasang sebanyak 100 unit LOSIDA di kawasan tersebut. Bila dilakukan secara masif, pola ini diyakini mampu mengurangi volume sampah rumah tangga ke TPS hingga 60 persen.

SIGAP: Gerakan Kolektif Masyarakat

Selain peresmian LOSIDA, acara ini juga menggaungkan SIGAP (Sosialisasi, Inspiratif, Gerakan Aksi Pilah Sampah). Program ini mengajak masyarakat untuk memulai langkah sederhana, yakni memilah sampah sejak dari rumah.

“Apa yang kita lakukan hari ini adalah investasi jangka panjang bagi masa depan desa, bagi anak cucu kita nanti. Mari kita jadikan Tanah Bumbu sebagai kabupaten pelopor dalam pengelolaan sampah berbasis masyarakat,” ujar Narni penuh semangat.

Gerakan SIGAP menjadi pintu masuk untuk membangun budaya baru dalam masyarakat, yakni menjadikan pengelolaan sampah sebagai kebiasaan positif, bukan sekadar kewajiban.

Dukungan Dunia Usaha

Peresmian LOSIDA juga memperlihatkan eratnya kolaborasi antara pemerintah daerah dengan dunia usaha. PT Arutmin Indonesia Site Batulicin Satui turut mendukung dengan menyerahkan tong sampah serta menghadirkan jajaran manajemennya dalam acara ini.

Peresmian ditandai dengan pemotongan pita oleh Asisten Administrasi Umum Hj. Narni, penandatanganan prasasti, dan penyerahan fasilitas tong sampah secara simbolis.

Kehadiran Para Pemangku Kepentingan

Acara tersebut dihadiri oleh Site Manager PT Arutmin Indonesia Batulicin Satui, Cipto Prayitno, beserta jajaran perusahaan, Anggota DPRD Tanah Bumbu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Camat Simpang Empat, Kepala Desa Gunung Besar, serta tokoh masyarakat setempat. Kehadiran mereka menegaskan bahwa upaya pengelolaan sampah memang membutuhkan sinergi lintas sektor.

Menuju Tanah Bumbu Mandiri Kelola Sampah

Dengan adanya program LOSIDA dan SIGAP, Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu berharap masyarakat semakin sadar bahwa pengelolaan sampah dimulai dari rumah tangga. Bila gerakan ini berjalan konsisten, bukan tidak mungkin Tanah Bumbu akan menjadi daerah percontohan dalam pengelolaan sampah berbasis masyarakat di Kalimantan Selatan.

Peresmian LOSIDA bukanlah akhir, melainkan awal dari sebuah perjalanan panjang menuju lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan.

Posting Komentar

0 Komentar