Type Here to Get Search Results !

Angka Stunting Naik, Pemkab Kotabaru Lakukan Evaluasi Total dan Strategi Percepatan

0

KOTABARU, POSKONews.id – Pemerintah Kabupaten Kotabaru kembali mempertegas komitmennya dalam menurunkan angka stunting melalui penyelenggaraan Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting (TPPS). Rakor digelar di Lantai 4 Hotel Grand Surya Kotabaru, pada Kamis, (06/11/2025).

Ketua Pelaksana TPPS Kotabaru, Syairi Mukhlis, S.Sos, melalui Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra, Drs. Minggu Basuki, M.AP, menekankan bahwa percepatan penurunan stunting tidak dapat berjalan optimal tanpa sinergi yang kuat antar seluruh sektor terkait, sesuai tugas dan fungsi masing-masing.

“Tahun depan kami berharap dapat lebih fokus dalam penanganan bersama ini. Pastikan setiap pedoman yang sudah diberikan benar-benar dilaksanakan dan tidak molor, terutama terkait pelaksanaan aksi konvergensi,” tegasnya.

Dalam pemaparannya, Drs. Minggu Basuki mengungkapkan perkembangan prevalensi stunting di Kabupaten Kotabaru. Pada tahun 2024, angka stunting berada di 20,1 persen, namun mengalami peningkatan menjadi 23,2 persen pada 2025.

“Pak Wakil Bupati selaku Ketua TPPS meminta evaluasi menyeluruh. Program yang belum optimal harus diperbaiki dan ditegaskan kembali agar pada 2026 angka stunting bisa ditekan hingga di bawah 20 persen,” jelasnya.

Rakor ini juga diarahkan untuk menyusun langkah strategis program 2026 dengan melibatkan jajaran Penyuluh KB, Petugas Gizi, serta seluruh camat se-Kabupaten Kotabaru. Pelaksanaan Rakor dilakukan secara rutin sesuai tahapan yang telah dijadwalkan.

Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan, M. Ardani, S.Sos, M.I.P, memberikan apresiasi kepada Pemkab Kotabaru atas kerja keras dan konsistensi dalam menangani stunting.

“Pemkab Kotabaru sudah bekerja keras dengan melibatkan banyak sektor. Konvergensi program ini perlu diapresiasi, karena kita melihat bukan hanya hasil, tapi juga proses yang terus diperbaiki,” katanya.

Rakor diisi dengan sejumlah pemaparan materi dari para narasumber, yang mencakup penguatan program, monitoring, hingga pendampingan keluarga berisiko stunting:
● Perwakilan BKKBN Kalsel : Penguatan Kampung Keluarga Berkualitas dalam penurunan stunting
● Dinas Kesehatan Kotabaru : Peningkatan kinerja petugas gizi dalam percepatan penurunan stunting
● Bapperida Kotabaru : Monitoring & evaluasi penginputan aksi konvergensi tingkat kabupaten hingga desa
● DPPPAPPKB Kotabaru : Pendampingan keluarga berisiko untuk memperkuat konvergensi lintas sektor.

Kegiatan ini dihadiri oleh unsur Forkopimda, kepala SKPD, Kepala DPPPAPPKB, Inspektur Kabupaten Kotabaru, TPPS Kecamatan, camat se-Kabupaten Kotabaru, petugas gizi puskesmas, serta koordinator penyuluh KB. (Rel)

Posting Komentar

0 Komentar