Type Here to Get Search Results !

Bupati Andi Rudi Latif Tekankan Kolaborasi Kuat Cegah Stunting Demi Terwujudnya Generasi Emas

0


BATULICIN
, POSKOnews.id – Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu terus menegaskan komitmennya menjadikan percepatan penurunan stunting sebagai agenda besar pembangunan manusia. 

Hal ini kembali ditegaskan Bupati Tanah Bumbu Andi Rudi Latif melalui Kepala DP3AP2KB, Erli Yuli Susanti, saat menghadiri Seminar Parenting dan Stunting Tahun 2025 yang digelar berkolaborasi bersama Rumah Pena BerAksi, PT Arutmin Indonesia Tambang Batulicin, dan Pemerintah Daerah Tanah Bumbu, di Gedung PKK Kapet, Selasa (25/11/2025).


Dalam sambutannya, Erli menegaskan bahwa hanya melalui kekuatan gotong royong seluruh pihak, Tanah Bumbu dapat keluar dari ancaman stunting.

“Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian. Kami membutuhkan kolaborasi, sinergi, dan gerakan bersama seluruh elemen masyarakat. Penurunan stunting adalah misi kemanusiaan demi masa depan Tanah Bumbu,” ujarnya.

Erli juga memberikan apresiasi tinggi atas komitmen Rumah Pena BerAksi hadir langsung di tengah masyarakat melalui edukasi, pendampingan keluarga, literasi kesehatan, hingga penguatan kapasitas orang tua.

“Melalui kolaborasi ini, Rumah Pena BerAksi telah membuktikan kepeduliannya. Program-program yang mereka jalankan adalah energi besar bagi upaya bersama membangun generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya,” tambahnya.


Ketua Rumah Pena BerAksi, Andrianto Mokodompit, menegaskan bahwa kerja kolaboratif adalah kunci untuk mempercepat penanganan stunting di Tanah Bumbu.

“Kami ingin memastikan setiap anak mendapat hak untuk tumbuh sehat dan berkualitas. Melalui kolaborasi ini, kebijakan, edukasi, dan intervensi dapat berjalan lebih terpadu, holistik, dan tepat sasaran,” ungkapnya.

PT Arutmin Indonesia Tambang Batulicin juga meneguhkan komitmennya.

“Anak-anak Tanah Bumbu adalah masa depan kita. Kami mendukung penuh kerja bersama dengan Rumah Pena BerAksi dan pemerintah untuk memastikan generasi emas benar-benar terwujud,” kata Irfan Nurhidayat.

Menurut Irfan, pemahaman parenting yang tepat merupakan investasi jangka panjang bagi kualitas anak.

“Ilmu yang diperoleh hari ini adalah bekal pengasuhan terbaik demi tumbuh kembang anak di masa depan,” imbuhnya.


Melalui seminar ini, pemerintah berharap wawasan yang diperoleh peserta dapat menjadi gerakan nyata di keluarga dan lingkungan masing-masing, sehingga upaya pencegahan stunting tidak berhenti di ruang seminar, tetapi hadir dalam praktik kehidupan sehari-hari.

Data SSGI dan SKI menunjukkan dinamika prevalensi stunting di Tanah Bumbu:

- 2021 (18,7%)

- 2022 (16,1%)

- 2023 (25,1%)

- 2024 (21,6%).

Angka ini menjadi pengingat bahwa perjuangan belum selesai dan kolaborasi harus semakin kuat.

Kegiatan ini diikuti sekitar 130 peserta dari berbagai unsur, termasuk BKKBN Kalsel dan Tanah Bumbu, Himpaudi, orang tua anak penderita stunting, SLB Tanah Bumbu, calon pengantin, penyuluh kesehatan dan gizi desa, Tim Rumah Pena BerAksi, PT Arutmin, PWI Tanah Bumbu, serta DP3AP2KB.

Seminar menghadirkan narasumber dari ESQ Nasional Deny Kurniawan, BKKBN Kalsel Fitriasih, serta Nur Rochmah selaku Kabid KB Dinas DP3AP2KB.

Posting Komentar

0 Komentar